Logika Matematika
Sebelum kita masuk ke logika matematika, kita harus tahu dulu definisi
logika tersebut yang nantinya sangat berperan dalam pemahaman logika matematika
sendiri. Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan
akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika
mempunyai beberapa manfaat, yaitu :
·
Membantu setiap orang yang mempelajari logika
untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
·
Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat,
dan objektif.
·
Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir
secara tajam dan mandiri.
·
Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri
dengan menggunakan asas-asas sistematis
·
Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari
kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan, serta kesesatan.
·
Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
·
Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa Jawa )
·
Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis
,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan
meningkatkan citra diri seseorang.
Setelah kita mengetahui tentang Logika kita akan lebih mudah dalam
mempelajari logika matematika. Berikut ini hal-hal yang menyangkut logika
matematika.
1. Pernyataan
Yang dimaksud dengan pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar
atau salah tetapi tidak sekaligus kedua-duanya (benar dan salah). Dan
suatu kalimat bukan pernyataan jika kita tidak dapat menentukan kalimat
tersebut benar atau salah atau mengandung pengertian relatif. Terdapat dua
jenis pernyataan matematika yaitu pernyataan tertutup dan pernyataan terbuka.
Pernyataan tertutup merupakan pernyataan yang nilai kebenarannya sudah pasti
sedangkan pernyataan terbuka yaitu pernyataan yang nilai kebenarannya belum
pasti. untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini.
contoh :
6×5 = 30 ( pernyataan tertutup yang benar )
6+5=10 ( pernyataan tertutup yang salah )
gula putih rasanya manis ( pernyataan terbuka )
Jarak jakarta bandung adalah dekat ( bukan pernyataan, karena dekat itu
relatif )
2. Ingkaran Pernyataan ( negasi )
Ingkaran merupakan pernyataan yang menyangkal yang diberikan. Ingkaran
pernyataan dapat dibentuk dengan menambah ‘Tidak benar bahwa …’ didepan
pernyataan yang diingkar dinotasikan ~.
contoh :
pernyataan
B
: Sepeda motor beroda dua
negasi pernyataan B : tidak benar sepeda motor beroda dua
3. Pernyataan Majemuk
3.1. Konjungsi
suatu pernyataan p dan q
dapat digabung dengan kata hubung ‘dan’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘
p dan q ‘ yang disebut dengn konjungsi nyang dilambangkan dengan "p Λ q"
Tabel disamping menunjukan beberapa pernyataan yang digabungkan menjadi
pernyataan majemuk konjungsi.
Jika menemukan suatu pernyataan, kita pasangkan saja dengan tabel disamping
sehingga kita dapat menemukan bagaimana kalimat majemuk konjungsinya.
3.2. Disjungsi
suatu pernyataan p dan q
dapat digabung dengan kata hubung ‘atau’ sehingga membentuk pernyataan majemuk
‘ p atau q’ yang disebut dengn disjungsi yang dilambangkan dengan "p V q"
Tabel disamping menunjukan beberapa pernyataan yang digabungkan menjadi
kalimat majemuk disjungsi.
sehingga jika kita menemukan suatu pernyataan dan akan kita jadikan kalimat
majemuk disjungsi kita tinggal lihat tabel, cari mana yang cocok maka kita akan
menemukan bagaimana bentuk kalimat majemuk disjungsinya.
3.3. Implikasi
suatu pernyataan p dan q
dapat digabung dengan kata hubung ‘jika maka’ sehingga membentuk pernyataan
majemuk ‘ jika p maka q’ yang disebut dengan implikasi dan dilambangkan dengan "p → q"
Tabel disamping menunjukan beberapa pernyataan yang digabungkan menjadi
kalimat majemuk implikasi.
sehingga jika kita menemukan suatu pernyataan dan akan kita jadikan kalimat
majemuk implikasi kita tinggal lihat tabel disamping, cari mana yang cocok maka
kita akan menemukan bagaimana bentuk kalimat majemuk implikasinyanya.
3.4. Biimplikasi
suatu pernyataan p dan q
dapat digabung dengan kata hubung ‘jika dan hanya jika’ sehingga membentuk pernyataan
majemuk ‘ p jika dan hanya jika q’ yang disebut dengan biimplikasi dan
dilambangkan dengan "p↔q"
Tabel disamping menunjukan beberapa pernyataan yang digabungkan menjadi
kalimat majemuk biimplikasi.
sehingga jika kita menemukan suatu pernyataan dan akan kita jadikan kalimat
majemuk biimplikasi kita tinggal lihat tabel disamping, cari mana yang cocok
maka kita akan menemukan bagaimana bentuk kalimat majemuk biimplikasinyanya.
Maka kita akan lebih mudah dalam menyelesaikan soal yang nanti akan kita hadapi.
4. Ekuivalensi pernyataan-pernyataan majemuk
Ekuivalensi dari pernyataan-pernyataan majemuk ini sangat penting. Kita
harus tahu bentuk negasi dari konjungsi, negasi dari disjungsi dan lain
sebagainya dalam menyelesaikan berbagai bentuk pernyataan yang nantinya akan
muncul. Jadi kita harus hafal bentuk euivalensi pernyataan-pernyataan majemuk
disamping. Maka kita akan lebih mudah dalam menyelesaikan berbagai tipe soal
yang nantinya akan kita temui. Alangkah baiknya kita hafal ekuivalensi
pernyataan-pernyataan disamping.
Tidak perlu bingung dan terbebani, kunci dari matematika adalah hafal rumus
dan bisa menggunakannya. Jika kita sering latihan soal maka secara otomatis
kita akan hafal, dan pastinya kita akan mudah menggunakan rumus tersebut jika
diterapkan dalam soal.
5. Konvers, Invers dan Kontraposisi
Dari sebuah implikasi dapat diturunkan pernyataan yang disebut konvers,
invers dan kontraposisi dari implikasi tersebut
6. Pernyataan Berkuantor
Pernyataan berkuantor merupakan pernyataan yang mengandung ukuran
kuantitas. Ada 2 macam yaitu :
6.1 Kuantor Universal
Dalam pernyataan kuantor universal terdapat ungkapan yang menyatakan semua,
setiap. Kuantor universal dilambangkan dengan ∀(dibaca untuk semua atau
untuk setiap).
contoh : ∀ x ∈ R, x>0 dibaca
untuk setiap x anggota bilangan riil maka berlaku x>0.
6.2 Kuantor Eksistensial
Dalam pernyataan kuantor eksistensial terdapat ungkapan yang menyatakan
ada, beberapa, sebagian, terdapat. Kuantor eksistensial dilambangkan dengan ∃ ( dibaca ada, beberapa, terdapat, sebagian )
contoh : ∀ x ∈ R, x+5>1 dibaca
terdapat x anggota bilangan riil dimana x+5>1.
7. Ingkaran dari pernyataan berkuantor
Ingkaran dari pernyataan berkuantor universal adalah pernyataan berkuantor
eksistensial, begitu juga sebaliknya ingkaran dari pernyataan berkuantor
eksistensial adalah pernyataan berkuantor universal.
contoh :
p : beberapa siswa SMA rajin belajar
~p : semua siswa SMA tidak rajin belajar
8. Penarikan Kesimpulan
Penarika kesimpulan dilakukan dari beberapa pernyataan yang diketahui nilai
kebenarannya yang disebut premis. Kemudian dengan menggunakan prinsip-prinsip
yang ada diperoleh pernyataan yang baru yang disebut kesimpulan/konklusi yang
diturunkan dari premis yang ada. Penarikan kesimpulan seperti itu sering disebut
dengan argumentasi. Suatu argumentasi dikatakan sah Jika premis-premisnya benar
maka konklusinya juga benar. Terdapat 3 metode dalam penarikan kesimpulan,
yaitu :
8.1 Modus ponens
premis 1 : p →q
premis 2 : p
( modus
ponens)
__________________
Kesimpulan: q
Arti Modus Ponens adalah “jika diketahui p → q dan p,
maka bisa ditarik kesimpulan q“. sebagai contoh :
premis 1 : Jika bapak datang maka adik akan senang
premis 2 : bapak datang
__________________
Kesimpulan: Adik senang
8.2 Modus Tollens
premis 1 : p →q
premis 2 : ~q
( modus
tollens)
__________________
Kesimpulan: ~p
Modus Tollens berarti “jika diketahu p → q dan ~q,
maka bisa ditarik kesimpulan ~p“. sebagai contoh :
premis 1 : Jika hari hujan, maka adik memakai payung
premis 2 : Adik tidak memakai payung
___________________
Kesimpulan : Hari tidak hujan
8.3 Silogisme
premis 1 : p→q
premis 2 : q →
r (
silogisme)
_________________
Kesimpulan: p →r
Silogisme berarti “jika diketahu p → q dan q→r,
maka bisa ditarik kesimpulan p→r“. sebagai contoh :
Premis 1 : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik.
Premis 2 : Jika harga bahan pokok naik maka semua orang tidak senang.
__________________________________________________
Kesimpulan: Jika harga BBM naik, maka semua orang tidak senang.
Catatan Tambahan:
Hukum de Morgan:
¬(p Λ q) ≡ (¬p V ¬q)
¬(p V q) ≡ (¬p Λ ¬q)
Ekuivalensi implikasi:
(p → q) ≡ (¬p V q)